SketsaIndonesia.co.id, Tangerang – Permasalahan sampah masih menjadi persoalan yang perlu mendapatkan perhatian serius bagi semua pihak. Tak terkecuali di Kota Tangerang dengan volume sampah yang mencapai 1500 ton per harinya.
Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menyiapkan skema Pengelolaan Sampah Terpadu sebagai salah satu solusi permasalahan sampah di Kota Tangerang.
“Secara tradisional, selama ini pengelolaan sampah sudah kita lakukan dengan mengumpulkan pada titik-titik tertentu ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS), untuk kemudian diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir di Rawa Kucing. Namun, mengingat kapasitas tempat pembuangan yang semakin lama semakin terbatas tentunya diperlukan tata kelola alternative. Salah satunya adalah dengan upaya mereduksi volume sampah dari sumbernya,” terang Pj Wali Kota, dalam arahannya saat memimpin audiensi dengan para Kepala Perangkat Daerah di Ruang Rapat Wali Kota Tangerang, Jumat, (19/04).
Untuk itu, Dr. Nurdin, memdorong agar pengelolaan sampah berbasis masyarakat dapat terus dimasifkan sebagai upaya mereduksi volume sampah dari sumbernya.
“Konsep zero waste mulai dari reduce, reuse dan recycle harus dapat dimulai dari rumah tangga. Untuk itu, perlu dimasifkan selain melalui edukasi juga harus ditunjang dengan program yang dapat memberikan value berupa nilai ekonomis dan ekologis,” jabar Dr. Nurdin.
“Seperti yang sudah dilakukan di beberapa tempat yaitu Gemas Implan atau di Kampumg Genpul. Kita dorong agar dapat lebih menggiatkan koperasinya dan diintegtasikan dengan bank sampah serta pemanfaatan teknologi dan aplikasi,” sambungnya.
Lebih lanjut, Dr. Nurdin, mengajak seluruh masyarakat agar lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan dengan mengurangi dan memilah sampah rumah tangga.
“Mindsetnya harus diubah bukan lagi membuang sampah pada tempatnya, tetapi menyimpannya di tempat yang sesuai dengan kategorinya untuk nanti dikumpulkan petugas menjadi produk-produk bernilai ekonomis atau menghasilkan uang serta bernilai ekologis atau bermanfaat bagi keberlangsungan ekosistem di lingkungan kita,” tukas Pj.(**)