SketsaIndonesia.co.id, Serang – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang, Nanang Supriatna membuka Gebyar Pesta Rakyat Ngaruwat Bumi ’Merawat Jagat, Digdaya Seni dan Budaya’ Kampung Seni Yudha Asri, Desa Mander, Kecamatan Bandung pada Senin, 24 Juni 2024. Nanang menilai Ngaruwat Bumi dapat meningkatkan pariwisata di Kabupaten Serang.
”Gebyar pesta rakyat ngaruwat bumi ini akan dilaksanakan selama 7 hari, ini sungguh luar biasa sebagai bentuk untuk peningkatan pariwisata budaya di Kabupaten Serang. Kita juga punya tempat wisata pegunungan, sungai, pertanian dan wisata pantai juga kita punya,”ujar Nanang kepada wartawan.
Nanang menyebutkan, untuk tempat wisata pegunungan ada dibeberapa Kecamatan meliputi Padarincang, Anyer dan Kecamatan Cinangka. Kecamatan Anyer dan Cinangka identik wilayah wisata pantai dimana beberapa desa di tiga kecamatan sudah ditetapkan sebagai desa wisata.
”Adapun untuk Kampung Seni Yudha Asri juga sudah di beri SK Bupati Serang sebagai desa wisata, yang tentunya membawa kebesaran kita untuk mengembangkan terus agar pariwisata di Kabupaten Serang bisa berkembang lebih bagus lagi,”katanya.
Kedepannya, kata Nanang, Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) akan mengkolaborasikan desa wisata baik wisata pantai, pegunungan dan desa wisata budaya. Seperti contoh yang sudah dilakukan Desa Wisata Cikolelet, Kecamatan Cinangka dengan menggelar festival.
”Kampung Yudha Asri juga pernah ikut mengisi acara di Desa Cikolelet sehingga nanti budayanya kita punya alam kita kembangkan terus sehingga pariwisata di Kabupaten Serang bisa berkembang dengan baik. Untuk wilayah lain ikut mengembangkan jika ada potensi bisa dijual selama ada inovasinya,”ungkapnya.
Nanang mencontohkan, seperti di Kecamatan Waringin kurung yang memiliki potensi pertanian baik itu kebun durian dan anggur, melon dan lainnya menjadi wilayah agrowisata. Kemudian Kecamatan Padarincang wisata pegunungan dilengkapi dengan papalidan dan berbagai macam permainan. ”Artinya, semua jika kepala desa nya inovatif didorong oleh camat akan di bantu oleh pemda dalam hal ini disporapar,”tuturnya.
Kades Mander, Kecamatan Bandung Edo Saepudin mengatakan tradisi ngaruwat bumi ini sudah dilakukan sejak 1970 silam yakni selama tiga keturunan yang sebelumnya dilaksanakan di masing-masing rukun tetangga (RT) atau kampung. Namun, dengan pemikiran dirinya selaku kades karena Kampung Seni Yudha Asri memiliki potensi cikal bakalnya maka pihaknya mengajukan kepada Pemkab Serang agar dijadikan desa wisata.
”Ngaruwat bumi tujuannya memberikan rasa syukur kepada Allah Swt yang telah memberikan rezeki sehingga bisa bercocok tanam di bumi baik padi pohon buah dan lainnya yang bisa di nikmati oleh kita,”ujarnya.
Edo berharap, dengan dilaksanakannya Gebyar Pesta Rakyat Ngaruwat Bumi ’Merawat Jagat, Digdaya Seni dan Budaya’ Kampung Seni Yudha Asri bisa dijadikan agenda tahunan oleh Pemkab Serang dalam hal ini Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah. Karenanya jika tidak ada campur tangan Pemkab Serang akan lambat untuk berkembangnya. ”Tapi Insya Allah dengan hadirnya para kepala OPD saya berharap masyarkat bisa di topang langsung oleh Pemda Serang,”ucapnya.
Kepala Disporapar Kabupaten Serang Anas Dwi Satya Prasadya mengaku mendukung penuh adanya kegiatan Gebyar Pesta Rakyat Ngaruwat Bumi ’Merawat Jagat, Digdaya Seni dan Budaya’ Kampung Seni Yudha Asri dengan melakukan pembinaan. Menurutnya, untuk sumber daya manusia (SDM) di kampung tersebut sudah bagus hanya tinggal perlu peningkatan sarana prasarana (sapras).
”Kami coba bantu untuk sedikit kegiatan lainnya seperti wayang golek direncanakan malam ke tujuh, kemudian di support tentang bagaimana pelaksanaan ngaruwat bumi ini dapat berjalan lebih menarik lagi tentunya dengan dibantu promosi sehingga banyak orang tahu kegiatan ngaruwat bumi ini,”ujarnya.
Turut hadir para Kepala OPD di lingkungan Pemkab Serang, para Kepala Desa (Kades) se Kecamatan Bandung dan unsur Muspika Kecamatan Bandung. Pada kesempatan tersebut, Sekda Kabupaten Serang Nanang Supriatna beserta kepala OPD menabuh bedug sebagai tanda di mulainya Gebyar Pesta Rakyat Ngaruwat Bumi ’Merawat Jagat, Digdaya Seni dan Budaya’ Kampung Seni Yudha Asri yang disuguhkan dengan tarian-tarian.(*)