SketsaIndonesia.co.id, Banten – Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Kesehatan Provinsi Banten terus berupya meningkatkan pelayanan, kali ini dilaksanakan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Banten dengan melaksanakan sinkronisasi kualitas pelayanan antenatal care (anc) dan postnagal care (pnc) bersama dengan jejaring rujukan puskesmas.
Direktur RSUD Banten, Danang Hamsah Nugroho mengungkapkan peningkatan kualitas pelayanan pelayanan antenatal care (anc) dan postnagal care (pnc) sangat penting dilakukan, terlebih dalam jejaring rujukan puskesmas.
“Antenatal Care (ANC) dan Postnatal Care (PNC) ini layanan kesehatan untuk ibu hamil dan ibu pasca melahirkan. ANC dan PNC merupakan bagian penting dalam sistem kesehatan untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi,” ujar Direktur RSUD Banten, Danang Hamsah Nugroho.
Oleh karenanya, ANC dan PNC harus memiliki cakupan dan kualitas yang memadai. Pelayanan ini harus membantu perempuan dan keluarga mereka mengeksplorasi pilihan perawatan, sehingga dengan dilakukannya sinkronisasi kualitas pelayanan antenatal care (anc) dan postnagal care (pnc) bersama dengan jejaring rujukan puskesmas diharapkan dapat menyatukan kesepemahaman kualitas pelayanan kesehatan pra rujukan ke rumah sakit, yaitu antara lain UPTD Puskesmas diwilayah sekitar RSUD Banten.
Pada kesempatan tersebut, RSUD Banten menggelar Sinkronisasi di UPTD Puskesmas Banjaragung dan UPTD Puskesmas Curug. “Menghadirkan narasumber dari Spesialis dan Sub Spesialis RSUD Banten diantaranya dr. Lutfi Nugroho, SpOG dan dr. Novitrian Eka Putra, SpOG (k) FER dari KSM Kebidanan dan Kandungqn RSUD Banten. Serta dr. Yorisye Septianq, Sp.A dan dr. Rossy Agus Mardani , Sp.A dari KSM anak RSUD Banten. Didampingi tim manajemen pelayanan RSUD Banten,” lanjutnya.
Kemudian, Danang mengatakan kehadiran tim RSUD Banten diterima baik oleh jejering UPTD Puskesmas. Sinkronisasi ini juga diisi dengan paparan materi oleh narasumber diantaranya tentang pentingnya nutrisi selama kehamilan, resusitasi neonatus hingga menjelaskan tentang langkah-langkah resusitasi dan penggunaan peralatan yang tepat.
“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil, bersalin dan nifas, pemantauan pertumbuhan janin, deteksi komplikasi kehamilan sejak dini dan kualitas kesehatab bayi baru lahir,” pungkasnya. (ADV)