Desa Wisata Kubang Baros Berpotensi Masuk 3 Besar Terbaik ADWI 2023

Berita, Kabupaten/Kota1690 Dilihat

SketsaIndonesia, Serang – Desa Kubang Baros, Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang masuk 75 besar desa wisata dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparektif) Republik Indonesia. Dipastikan juga, Desa Kubang Baros berpotensi masuk 3 besar desa wisata terbaik dari 5 kategori hasil dari penilaian para dewan juri.

“Desa Kubang Baros berpotensi menjadi desa 3 terbaik setelah masuk 75 besar ADWI dari 5 kategori meliputi kelembagaan, daya tarik wisata, homestay, toilet umum dan sovenir,”kata salah satu Tim Juri ADWI 2023 Kemenparektif Didi Leonardo Manaba melalui keterangan tertulisnya yang di siarkan Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosatik) pada Senin, 8 Mei 2023.

Potensi tersebut, kata Didi berdasarkan hasil penilaian pihaknya pada Sabtu, 6 Mei 2023 di Desa Kubang Baros dengan meninjau langsung Curug Betung berupa konsep wisata air terjun, Bukit Haremis, atraksi seni budaya, dan beragam produk ekonomi kreatif dari para pelaku UMKM.

”Jadi ini 75 besar ini sudah di kategorikan sebagai pemenang karena kita mengkurasi kurang lebih 4 ribu desa seluruh Indonesia, ini nanti setelah penjurian selesai seluruh Indonesia akan ada penilaian untuk 3 besar dari 5 kategori yang di nilai. Itu akan ditentukan seluruh juri yang akan menilai,”jelasnya.

Lebih lanjut Didi menjelaskan, dari 75 besar desa setelah dinilai divisitasi ke 75 desa akan ditentukan lagi dari 5 kategori itu yang terbaik. ”Nah itu nanti setelah selesai semua penjurian tersebut, jadi masih proses lagi,”katanya.

Tentunya, sebut Didi, masing-masing juri akan merapatkan atau merundingkan hasil dari 75 desa yang telah dinilai dan divisitasi dan mendiskusikan, mengidentifikasi serta melihat siapa yang menjadi terbaik. ”Walaupun di awal saya katakan 75 desa sudah menjadi terbaik karena melalui tahap yang luar biasa kurasinya cukup rumit, tetapi itu tadi bukan hanya juri yang berkunjung ke desa itu yang akan menentukan tapi ke 15 juri itu akan mengkurasi lagi untuk 75 desa wisata itu,”paparnya.

Didi kembali meyakinkan, jika peluang Desa Kubang Baros menjadi salah satu 3 besar dari 5 kategori karena sudah menjadi pilihan tentunya bisa bersaing. Berdasarkan hasil visitasi pihaknya, potensi yang ada untuk masuk kategori penilaian Kubang Baros cukup baik yang di tunjang oleh destinasi- destinasi yang memang sudah lama terkenal seperti Anyer, Cinangka dan lain lainnya.

”Desa Kubang Baros ini destinasi alamnya luar biasa, masyarakatnya juga kompak, budaya yang memang sangat berpotensi menjadikan Kubang baros bisa menjadi salah satu kategori dari tiga terbaik,”ungkapnya.

Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf Indra Ni Tua mengatakan, sebanyak 4.573 desa yang mendaftar dalam ADWI 2023, dan Desa Kubang Baros masuk 75 besar yang dinilai dan dikunjungi. Ia pun mengaku kagum dengan kebersamaan masyarakat desa yang terkenal dengan destinasi Curug Betung ini. “Kami lakukan visitasi untuk memastikan data yang diberikan sesuai kenyataan di lapangan. Kelihatannya luar biasa ini,” ujarnya.

Menurutnya, Desa Kubang Baros berpotensi menyusul kesuksesan Desa Cikolelet yang telah mendapat predikat Desa Favorit ADWI 2022. Hal ini karena, kebersamaan masyarakat bersama pemerintah cukup kuat dalam menunjang desa wisata.

“Pembenahan sudah mulai, jalan sudah dibangun. Potensi atraksi ada. Nanti juri-juri ini melihat potensi yang ada. Namun lebih penting lagi, ADWI ini bukan sekadar kontestasi, tapi membangun komunikasi dan pelibatan masyarakat. Di situ kekayaan kita,” ujarnya.

Staf Ahli Bupati Serang Rahmat Fitriadi mengatakan, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah sangat mendukung penuh keberadaan desa wisata. Termasuk Desa Kubang Baros yang saat ini tengah dinilai oleh Kemenparekraf. “Sesuai amanah dari Ibu Bupati, kita lakukan kebersamaan sesuai konsep pentahelix. Kebersamaan dan kolaborasi,” ujarnya.

Saat ini, akses jalan menuju Desa Kubang Baros sudah dibenahi, dan bertahap dilakukan betonisasi. Kemudian sejumlah destinasi juga dibenahi dengan mengerahkan seluruh organisasi perangkat daerah. “Jika konsep pentahelix berjalan, akan tercapai seperti Desa Cikolelet,” ujarnya.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *