SketsaIndonesia.co.id, Banten – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Banten berkomitmen untuk mengendalikan angka laju inflasi daerah seoptimal mungkin. Pengendalian dilakukan terutama pada sektor pangan dan kebutuhan pokok yang menjadi penyumbang utama angka inflasi di Provinsi Banten.
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar pada acara High Level Meeting (HLM) TPID Provinsi Banten di Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Banten mengatakan, kegiatan ini perlu digalakkan sebagai bahan evaluasi serta mencari sebuah solusi terhadap persoalan inflasi ke depannya.
“Sehingga nanti ke depannya kita sudah mempunyai pondasi dasar untuk menekan kenaikan angka inflasi itu. Karena kita sudah memetakan berbagai persoalan terkait itu,” katanya
Dikatakan Al Muktabar, inflasi merupakan hal mendasar yang bisa dilakukan guna melihat secara nyata indikator perekonomian secara menyeluruh, dengan barometer daya beli masyarakat.
Oleh karenanya, yang perlu diperhatikan juga adalah bagaimana bisa menjaga daya beli masyarakat tetap tinggi. Sehingga perputaran perekonomian terus terjadi secara baik dan terukur.
“Makanya, inflasi itu merupakan upaya kita untuk mencari titik keseimbangan agar semuanya berjalan dengan baik dan normal. Saling mengisi kekurangan dan kelebihannya,” katanya.
Diungkapkan Al Muktabar, dalam setahun terakhir kondisi perekonomian Banten sudah mulai membaik. Hal itu sejalan dengan melandainya kasus Covid-19 dan dilakukannya berbagai kelonggaran oleh Pemerintah.
“Namun tentu kita tidak boleh lengah, harus tetap mematuhi Protokol Kesehatan agar semua sektor bisa terjaga dengan baik,” ujarnya.
Dalam rapat itu terungkap, untuk pengendalian inflasi pada bulan Juli 2022, TPID Provinsi Banten melakukan beberapa kegiatan khususnya dalam mencapai keterjangkauan harga dan menjaga ketersediaan pasokan. Yakni melakukan monitoring harga dan pasokan di pasar utama, serta melakukan operasi pasar untuk menurunkan harga.
TPID Provinsi Banten ke depannya akan selalu berkoordinasi dengan menerapkan strategi 4K. Yaitu: keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, komunikasi efektif, dan kelancaran distribusi untuk dapat menjaga ketahanan pangan serta mengendalikan inflasi Provinsi Banten.
Beberapa komoditas yang mulai mengalami penurunan atau deflasi itu yakni minyak goreng, emas perhiasan, bayam, telur ayam danĀ daging ayam ras. Hal tersebut merupakan hasil dari kerja keras yang dilakukan oleh TPID Provinsi Banten.
Kegiatan yang mengambil tema Penanganan Pasokan dan Harga Komoditas Volatile Foods di Provinsi Banten itu juga dihadiri oleh Pj Sekda Banten M Tranggono sebagai Ketua HarianĀ TPID.(**)