SketsaIndonesia.co.id, Serang – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Banten mencatatkan realisasi investasi pada triwulan III sebesar Rp25,19 Triliun. Realisasi itu terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
PMA menjadi sumber investasi terbesar dengan nominal mencapai 12,74 triliun, sementara PMDN sebesar Rp 12,45 triliun. PMA paling besar disumbangkan dari Kota Cilegon yang mencapai Rp6,24 triliun, lalu Kabupaten Tangerang Rp2,01 triliun. Disusul Kabupaten Serang Rp3,40 triliun. Sementara untuk PMDN, Kabupaten Tangerang menjadi penyumbang PMDN tertinggi yang mencapai Rp4,90 triliun, lalu Kota Cilegon Rp1,82 triliun, dan Kota Tangerang Rp1,62 triliun.
Jika diakumulasikan dari bulan Januari hingga September 2024, realisasi investasi di Banten tahun 2024 ini sudah mencapai Rp83,44 triliun. Dengan PMA sebesar Rp48,02 triliun, dan PMDN sebesasr Rp35,42 triliun. “Realisasi investasi ini telah menyerap 115.337 tenaga kerja yang terdiri dari Tenaga Kerja Indonesia sebanyak 114.552 orang, dan Tenaga Kerja Asing sebanyak 815 orang,” kata Kepala DPMPTSP Banten Virgojanti.
Dikatakannya, saat ini pihaknya terus berupaya membenahi pelayanan investasi guna memberikan kenyamanan kepada para investor agar dapat menanamkan modalnya di Tanah Jawara ini. Dengan masuknya investasi, kata Virgo, akan berdampak positif bagi tingkat perekonomian maupun ketenagakerjaan. “Realisasi kita saat ini sudah 85 persen dari total target nasional yakni Rp97,79 triliun. Insyaallah kita akan terus berupaya dalam mencapai target tersebut,” pungkasnya.
Sementara itu, jika mengacu target investasi trilulan III Rp25,19 Triliun, Banten masih mengamankan posisi kelima peringkat nasional di bawah DKI Jakarta yang menduduki peringkat pertama dengan realisasi investasi sebesar Rp71,35 triliun, disusul Jawa Barat Rp56,58 triliun, Jawa Timur Rp39,69 triliun dan Sulawesi Tengah Rp38,79 triliun.
Realisasi investasi terbesar di Banten berhasil disumbangkan oleh Kota Cilegon yang mencapai Rp8,07 triliun, lalu Kabupaten Tangerang yang menduduki posisi kedua dengan Rp6,92 triliun, lalu Kabupaten Serang sebesar Rp5,02 triliun, Kota Tangerang Rp2,48 triliun. Kota Tangerang Selatan Rp1,70 triliun, Kabupaten Lebak Rp681 miliar, Kabupaten Pandeglang Rp189 miliar, dan Kota Serang Rp110 miliar. “Dominasi masih tetap industri petrokimia, lalu properti. Memang industri olahan ini hulunya ada di Banten,” ungkap Virgojanti. (ADV)