SketsaIndonesia.co.id, Serang – Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan tantangan ke depan sebagai widyaiswara yang merupakan guru bagi para Aparatur Sipil Negera (ASN) sangatlah besar. Diharapkan profesi widyaiswara dapat memandu dan memberikan penguatan kepada para ASN.
“Ke depan itu reformasi birokrasi yang sering disampaikan disebut dengan birokrasi yang berdampak. Jadi tujuan kita mendapatkan birokrasi yang memberikan dampak positif dengan melakukan cashcading (penjabaran, red) capaian kinerja,” ungkap Al Muktabar usai menerima Dewan Pengurus Wilayah Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia Provinsi Banten di Ruang Rapat Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Jumat (27/1/2023).
“Fungsi widyaiswara itu akan memandu melakukan proses penguatan dari tata kerja terkait dengan capaian cashcading (penjabaran, red) atau tematik tersebut,” sambungnya.
Dikatakan, terdapat beberapa tema besar yang menjadi konsentrasi dalam hal tersebut. Di antaranya penangan stunting, gizi buruk dan kemiskinan ekstrem serta pengendalian inflasi hingga terus mendorong Program Bangga Buatan Indonesia atau TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri).
“Ini satu kesatuan yang perlu dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara. Mereka akan bekerja secara terukur baik secara lembaga maupun individu. Nanti akan ada Pakta Integritas dan Sasaran Kerja Pegawai yang mengukur dia bekerja atas tata urut yang telah didesain,” katanya.
Sementara, Ketua DPW Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia Provinsi Banten Saepudin mengatakan pihaknya akan membawa hasil audiensi tersebut dalam Rapat Kerja Nasional Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia nantinya. Terutama terkait Widyaiswara mendorong dalam reformasi birokrasi tematik.
“Saya kira itu menjadi titik tolak kita ke depan untuk terus mendukung. Bukan hanya untuk mendukung Provinsi, tapi juga Nasional.” ujarnya.
Untuk mendukung hal itu, lanjut Saepudin, ke depan pihaknya akan memberikan mata pelatihan kepada ASN yang mengharuskan ASN untuk melakukan inovasi dalam penyelesaian suatu permasalahan.
“Ini bisa menjadi muatan yang baik untuk langsung intervensi dalam menyelesaikan masalah. Jadi bukan hanya teori tetapi langsung prakteknya,” tandasnya.(*)