SketsaIndonesia.co.id, Serang – Perlu upaya panjang agar perilaku korupsi tidak membudaya. Salah satunya dapat dimulai dengan upaya penanaman nilai-nilai antikorupsi yang dimulai dari keluarga maupun partisipasi masyarakat dalam memerangi korupsi.
Hal tersebut disampaikan Plt Inspektorat Provinsi Banten Usman Asshiddqi Qohara dalam sambutan yang dibacakan Pegawai Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah ( P2UPD) Madya Bahrudin saat membuka Silaturahmi dan Rapat Koordinasi Penyuluh Antikorupsi se-Provinsi Banten di Gedung Inspektorat Provinsi Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Rabu (2/11/2022).
Agar upaya memerangi korupsi membawa manfaat besar, maka yang pertama dan paling utama dilakukan yakni menanamkan kesadaran dalam diri masyarakat,” baca Bahrudin
Sementara itu, Auditor Muda Inspektorat Provinsi Banten Ratu Syafitri Muhayati yang juga Ketua Forum Komunitas Aktivis Penyuluh Anti Korupsi (KAPAK) Banten mengatakan Silaturahmi dan Rapat Koordinasi se-Provinsi Banten adalah ajang memperkuat semangat para penyuluh dalam mengimplementasikan pendidikan antikorupsi.
“Kegiatan hari ini merupakan kegiatan silaturahmi para penyuluh se-Provinsi Banten agar bisa memberikan edukasi yang lebih dalam menanamkan nilai-nilai antikorupsi yang baik,” ujarnya.
Menurutnya, dengan menjaga tali silaturahmi antar penyuluh diharapkan mampu meningkatkan kolaborasi antara Pemerintah dengan masyarakat dalam menanamkan nilai-nilai antikorupsi sehingga mampu memberikan hasil yang baik di masa yang akan datang.
“Saya harap dengan memiliki visi, misi dan sinergi yang sama, mampu memberikan hasil yang baik bagi para penerus bangsa ini,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Fitri menyampaikan terdapat beberapa program unggulan yang telah dan akan dilaksanakan oleh Forum Anti Korupsi Provinsi Banten dalam upaya penerapan nilai-nilai anti korupsi diantaranya, Jawara Aksi, Roadshow Akorida (Dalam rangka memperingati hari antikorupsi seluruh dunia) dan pembuatan film dokumenter antikorupsi di Provinsi Banten.
Sedangkan, Auditor Muda Inspektorat Pembantu IV Provinsi Banten sekaligus Penyuluh Anti Korupsi Ahmad Yani menyampaikan silaturahmi ini diharapkan mampu menerapkan budaya anti korupsi sebagai alternatif merubah tatanan ekonomi.
“Karena dampak dari korupsi di antaranya ditandai dengan krisis moneter. Maka diharapkan para master ini bergerak maju dalam upaya memberi pemahaman anti korupsi,” pungkasnya.
Sebagai informasi, kegiatan silaturahmi tersebut dihadiri para penyuluh anti korupsi se-Provinsi Banten yang terdiri dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Instansi Vertikal dan Guru PPKn Se-Provinsi Banten.(*)