Dinas kesehatan Banten Gencar Sosialisasi Pencegahan Penyakit Diabetes

SketsaIndonesia.co.id, Banten – Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Kesehatan Provinsi Banten, lakukan sosialisasi pencegahan bagi masyarakat guna mengatasi penyebab penyakit Diabetes, baik Diabetes melitus ataupun diabetes gestasional.

Hal tersebut disampaikan dalam akun media sosial resmi Dinas Kesehatan Provinsi Banten, secara garis besar Dinkes Provinsi Banten menyampaikan faktor-faktor resiko yang dapat menyebabkan diabetes gestional dan diabetes melitus. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti mengungkapkan diabetes dapat dihindari dengan menjalani pola hidup yang sehat, sensitivitas sel-sel tubuh terhadap insulin dapat meningkat sehingga mencegah risiko terjadinya resistensi insulin.

“Yuk kita terapkan pola hidup sehat, untuk meningkatkan kualitas hidup sehat,” ujar Kepala Dinas Kesehatan, Ati Pramudji Hastuti.

Dalam keterangannya, terkait dengan faktor risiko diabetes gestional Dinkes menyebutkan diantaranya adalah :

–  Usia lebih dari 35 tahun saat hamil

–  Kelebihan berat badan sebelum hamil (BMI diatas 25)

–  Memiliki keluarga dengan Sejarah diabetes

–  Pernah mengalami keguguran

–  Pernah melahirkan bayi diatas 4,5 Kg

–  Gaya hidup sedentary

–  Memiliki hipertensi dan penyakit kardiovasskular lainnya

–  Mengalami sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Meski umumnya menghilang saat persalinan, diabetes gestasional dapat meningkatkan risiko komplikasi bagi ibu dan bayi, seperti preekamsia, kelahiran premature, atau bayi dengan berat lahir besar. Wanita yang pernah mengalami kondisi ini juga berisiko tinggi terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari. Oleh karenanya, penglolaan diabetes ini melibatkan pola makan sehat, aktivitas fisik dan jika perlu pengobatan untuk menjaga gula darah.

Tidak berbeda dengan diabetes gestasional, lanjut Ati Pramudji Hastuti  cara mengatasi diabetes melitus yaitu dengan menghindari makanan gula berlebih dan asin, memperbaiki pola makan jadi lebih teratur, perbanyak konsumsi nutrisi dalam tubuh, rajin berolahraga.

“Bagi penderita makanan yang harus dihindari diantaranya yang mengandung tinggi lemak jenuh seperti santan, tinggi lemak peroksida itu gorengan-gorengan, tinggi protein dan lemak yang diolah tubuh menjadi gula seperti daging merah, tinggi karbo dan gula tambahan seperti minuman manis dan tinggi toksin dari proses pengemasan dan pengolahan seperti makanan kemasan dan kaleng,” lanjutnya

Secara umum, gejala utama diabates melitus yaitu sering kencing, cepat lapar dan sering haus dengan dilanjutkan beberapa gejala tambahan seperti berat badan menurun drastis tanpa penyebab jelas, kesemutan, gatal daerah kemaluan wanita, keputihan pada wanita, luka sulit sembuh, bisul yang hilang timbul, penglihatan kabur, cepat Lelah, mudah mengantuk dan impotensi pada pria.

Oleh karenanya Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Kesehatan Provinsi Banten mengajak seluruh masyarakat Banten untuk terus menjaga Kesehatan dengan melakukan pola hidup sehat, menajaga makanan dan sering berolahraga. Dinas Kesehatan Provinsi Banten pun selalu memberikan tips, infografis dan sosialisasi yang selalu dibagikan melalui akun Instagram resminya di @dinkes_provinsibanten. (ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *