Lanjutkan Tren Positif Pemprov Banten Kembangkan Peluang Investasi Menjanjikan

Advetorial/Iklan546 Dilihat

SketsaIndonesia.co.id, Serang – Tingginya minat investor untuk menanamkan modal dan berusaha di Banten di tahun 2023 terlihat jelas dari Data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik IndonesiaI, dimana di tahun 2023 menunjukkan bahwa Provinsi Banten sukses meraup investasi senilai Rp 103,85 triliun atau naik sebesar 29,46 persen pada periode 2023 dibandingkan realisasi pada 2022 dengan nilai Rp 80,22 triliun. Data tersebut memperlihatkan bahwa capaian realisasi investasi di provinsi ujung barat Pulau Jawa tersebut meningkat signifikan selama 2023, dan untuk pertama kalinya semenjak berdirinya provinsi Banten, realisasi investasi menembus angka Rp. 100 triliun.

“Meningkatnya realisasi investasi menjadi indikator kondusifnya iklim investasi di Banten. Beberapa faktor turut mendukung investasi terus bertumbuh, antara lain percepatan pembangunan infrastruktur, transportasi, kemudahan layanan perizinan, dan tersedianya kawasan industri,” ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten Virgojanti.

Hal ini kata Virgojanti, yang menjadi concern evaluasi Pemprov Banten untuk tetap berupaya memacu peningkatan investasi pada tahun berikutnya. Demi menggenjot realisasi investasi, Pemprov Banten juga telah menawarkan beberapa potensi yang dapat dikembangkan. Proyek investasi itu di antaranya, pengembangan Taman Hutan Raya (Tahura Banten), Sport Centre Banten, Bendungan Sindangheula dan Karian.

Proyek Investasi yang dapat dikembangkan

Tahura Banten berlokasi di Kecamatan Sukarame, Kabupaten Pandeglang. Surga tersembunyi di ujung barat Pulau Jawa ini menawarkan keindahan alam yang memukau dan peluang investasi yang menjanjikan. Keanekaragaman hayati, panorama alam yang asri, dan aksesibilitas yang mudah menjadikan Tahura Banten sebagai destinasi menarik bagi para pencinta alam, sekaligus investor dan pelaku usaha untuk mencari cuan sekaligus ikut menjaga keasrian lingkungan. Tahura memiliki luas sekitar 5-6 hektare, Tempat ini merupakan rumah bagi aneka flora dan fauna, termasuk yang masuk kategori langka dan dilindungi.

Hutan hujan tropis yang rimbun, air terjun yang menawan, dan panorama Gunung Aseupan yang menjulang tinggi menghadirkan pengalaman alam yang tak terlupakan di sana. Pengembangan obyek wisata Tahura meliputi wahana water glass slide, glamping, hike path, aviary park, amphiteatre, gondola, dan seluruh fasilitas wisata penunjang lainnya. Adapun nilai belanja modal atau capital expenditure yang dibutuhkan untuk pembangunannya adalah Rp 206,49 miliar. Jika rampung dan beroperasi, Tahura diproyeksikan bakal menarik 3 juta wisatawan domestik dan 4.000 wisatawan mancanegara pada 2027.

Peluang investasi lainnya yang tak kalah menarik adalah Sport Centre Banten.

Sebagai provinsi yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta, Banten menawarkan kawasan Sport Centre Banten sebagai potensi yang menjanjikan di sektor akomodasi kegiatan olahraga, enterteinment dan lifestyle. Di kawasan seluas 630.389 meter persegi tersebut, terdapat Banten International Stadium (BIS) berkapasitas 38.000 penonton. Pembangunannya kini telah rampung sehingga ditargetkan menjadi ikon baru Banten dan magnet bagi para investor.

Tempat itu juga diklaim memiliki kemampuan untuk menjadi lokasi penyelenggaraan event-event besar berskala nasional ataupun internasional sehingga dapat menarik minat wisatawan dan meningkatkan geliat ekonomi di Banten. Saat ini, Pemprov Banten membuka peluang investasi untuk pengelolaan stadion. Selain itu, kesempatan inventasi yang ditawarkan, di antaranya venue olahraga maupun lapangan latihan, akuatik, tenis, voli, basket, bulutangkis, gedung serbaguna, panahan, futsal, sepatu roda, panjat tebing, arena balap. Infrastruktur lainnya mencakup pagar stadion, aksesibilitas, fasilitas sampah dan air, ruang terbuka hijau (lanskap dan hutan kota), hotel, mal, masjid, kantor, mess atlet, klinik, pusat keamanan, dan area parkir. Pembangunan kawasan sport centre diperkirakan menelan biaya belanja modal sebesar Rp 811,82 miliar. Saat beroperasi, pengelolaan kawasan Sport Centre Banten diperkirakan bakal meraup Rp 84,42 miliar per tahunnya.

Pemprov Banten juga menawarkan peluang emas investasi di Bendungan Sindangheula dan Karian yang pembangunannya telah rampung. Bendungan Sindangheula terletak di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang. Memiliki kapasitas tampung sebesar 9,30 juta meter kubik dan dapat memberikan manfaat pengairan irigasi bagi kurang lebih 1.289 hektare sawah. Bendungan senilai Rp 358,13 miliar itu memiliki fungsi utama sebagai sumber irigasi untuk mengairi sawah dan sumber air baku hingga mampu mengaliri sebanyak 800 liter per detik. Selain itu, bendungan juga berfungsi sebagai pengendali banjir dengan kemampuan mereduksi potensi banjir hingga 50 meter kubik per detik dan dimanfaatkan untuk kegiatan pariwisata. Adapun peluang investasi yang ditawarkan di bendungan ini adalah pengembangan SPAM Regional Sindangheula, termasuk intake dan pipa transmisi air baku, instalasi pengolahan air (IPA), serta pipa jaringan distribusi utama mencapai 72,8 Km.

SPAM Regional Sindangheula dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan air baku di Kabupaten Serang, Kota Serang, dan Kota Cilegon. Sumber air berasal dari Bendungan Sindangheula. Perencanaan distribusi air mencakup 12 titik offtake.

Potensi investasi lainnya terdapat di kawasan Bendungan Karian yang terletak di Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Bendungan ini memiliki kapasitas tampung sebesar 317 juta meter kubik dan luas genangan mencapai 1.734 hektare.

Bendungan Karian memiliki fungsi utama sebagai sumber air baku untuk memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah Jabodetabek dan Banten. Selain itu, bendungan ini juga berfungsi untuk pengendali banjir, sumber irigasi, dan pariwisata. Adapun potensi lingkup investasi dari proyek tersebut meliputi pengembangan SPAM Regional Karian Timur dengan mekanisme kerjasama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU). Penyediaan infrastrukturnya mencakup Instalasi Pengolahan Air (IPA), Mekanikal Elektrikal, dan Jaringan Distribusi Utama (JDU). Kapasitas yang mampu menampung debit air sekitar 1.850 liter/detik, SPAM Regional Karian Timur diproyeksikan menelan biaya belanja senilai Rp 2,32 triliun. Sebagian dana itu atau sekitar Rp 756 miliar di antaranya masuk dalam skema kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).

“Dengan komitmen kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui investasi yang berkualitas, Banten optimistis menatap masa depan yang lebih cerah,” imbuh Virgojanti.  Melalui kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, ia meyakini, Banten berupaya membangun ekonomi yang tangguh, inklusif, dan berdaya saing tinggi, menuju tercapainya kesejahteraan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat.(ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *