SketsaIndonesia.co.id, Tangerang – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang berkomitmen terus menjaga inflasi agar tetap terkendali pada 2024 ini.
Kepala DPKP Kabupaten Tangerang Asep Jatnika menuturkan, salah satu yang memberikan dampak besar terhadap inflasi adalah komponen volatile goods yaitu komoditas strategis yang memiliki harga fluktuatif yaitu cabai sebagai salah satu komoditas hortikultura. Ia mengatakan, berdasarkan analisis fluktuasi harga cabai rawit periode 2021-2023 yang dilaksanakan oleh petugas DPKP Kabupaten Tangerang, secara umum kenaikan harga terjadi di awal dan akhir tahun dan mengalami penurunan/harga normal di pertengahan tahun.
Karena itu, pihaknya telah mengusung Gerakan Tanam Pangan Cepat Panen (Gercep) Cabai dan telah disosialisasikan kepada ASN serta masyarakat melalui Surat Edaran Pj. Bupati Tangerang Nomor B/500.6.1/5205/XI/2023 yang ditandangani pada Tanggal 27 November 2023.
“Program ini akan kita laksanakan dengan seluruh lapisan masyarakat, di 100 desa pada 29 kecamatan,” ungkap dia.
Nantinya, setiap kecamatan diminta menyiapkan 1.000 meter lahan guna menanam cabai. Untuk memberikan pengenalan tentang pertanian, sekolah-sekolah juga akan dilibatkan untuk menciptakan generasi ‘melek’ pertanian.
“Sehingga kesulitan akan cabe rawit akan teratasi. Mudah-mudahan ini dapat terlaksana dengan baik, dan keberadaan program pertanian bisa dirasakan masyarakat,” serunya.
Kemudian, pihaknya juga akan menjalankan program Santri Tani Milenial. Program ini dilakukan untuk mendorong para santri berkontribusi dalam peningkatan produksi pertanian melalui rangkaian edukasi dan pelatihan.
“Jadi ada 10 pesantren yang kita bina, 2 pengelola dan 1 petani untuk bisa mengembangkan pertanian di daerahnya,” terang Asep.
Diluar itu, pihaknya juga akan melakukan pembinaan kepada petani milenial sebagai generasi penyelamat ketahanan pangan di Kabupaten Tangerang. Dengan begitu, program Tangerang Mandiri Tahan Pangan (MANTAP) dapat terwujud.
“Jadi tidak hanya mengandalkan petani yang sepuh, tapi harus ada regenerasi, mudah-mudahan ini bisa terlaksana tahun ini,” terang dia.
Selain itu, ia juga akan mendorong Pusat Kawasan Agropolitan (Puskagro) Sepatan agar berfungsi optimal. Ia berharap Puskagro ini dapat menampung hasil pertanian di seluruh kawasan Tangerang dan dapat menjaga kestabilan harga.
Asep juga menambahkan, meski saat ini lahan Tangerang terbatas, pihaknya akan memaksimalkan agar potensi pertanian terus meningkat. Salah satu upayanya adalah memberdayakan lahan tidur serta lahan pekarangan di halaman rumah.
“Kami tetap akan maksimalkan bagaimana masyarakat bisa memanfaatkan lahan-lahan yang ada di pekarangan rumah bisa menjadi potensi untuk mengembangkan tanaman-tanaman hortikultura,” tutup dia.(*)