SketsaIndonesia.id, Tangerang – Indikator makro pertumbuhan ekonomi di kota Tangerang menunjukkan tren positif. Setelah sebelumnya inflasi kota Tangerang terus mengalami penurunan dan masuk kategori terendah nasional, nilai investasi di kota Tangerang juga mengalami kenaikan yang signifikan bahkan masuk kategori tertinggi di Banten.
Wali Kota Tangerang H. Arief R. Wismansyah menjabarkan pada triwulan pertama tahun 2023, angka realisasi investasi di Kota Tangerang secara keseluruhan berada di angka Rp 6,956 Triliun dan sekaligus menempati urutan pertama realisasi investasi tertinggi di Provinsi Banten.
“Di kuartal I, PMDN 2,58 Triliun sedangkan PMA sebesar Rp 4,373 Triliun,” ungkap Wali Kota di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Rabu (10/5).
Arief menambahkan realisasi investasi triwulan I di Kota Tangerang pada tahun 2023 mengalami peningkatan dibandingkan triwulan I tahun 2022, dimana secara Year on Year (YoY) untuk PMA mengalami peningkatan sebesar 309% dari Rp 1,07 Triliun pada triwulan I tahun 2022 menjadi Rp 4,38 Triliun pada triwulan I tahun 2023.
Sedangkan PMDN dari realisasi sebesar Rp 2,15 Triliun pada triwulan I 2022 naik menjadi Rp 2,58 Triliun pada triwulan I tahun 2023 atau meningkat sebesar 20%.
“Secara keseluruhan realisasi investasi pada triwulan I tahun 2023 meningkat 116% dibanding triwulan I tahun 2022,” jelas Wali Kota.
Kenaikan realisasi investasi ini seolah menasbihkan kota Tangerang sebagai primadona investasi di Banten. Kondisi ini tentunya bukan tanpa alasan, karena menurut Arief, kota Tangerang memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki oleh daerah lain di Banten.
“Antara lain karena keunggulan infrastruktur yang lengkap dan letak geografis Kota Tangerang yang sangat strategis,” terangnya.
“Belum lagi keunggulan demografis, dari 1,8 juta penduduk, 1,1 juta nya adalah usia produktif,” sambungnya.⁸
Untuk diketahui, berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tangerang, realisasi investasi pada Januari-Desember 2022 mencapai Rp 13.05 triliun atau terealisasi sebesar 141, 74 persen. Investasi tersebut berhasil melebihi target yang ditetapkan sebesar Rp 9.21 triliun berdasarkan data Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang disampaikan oleh pelaku usaha baik PMDN maupun PMA melalui oss.go.id.(**)