Wali Kota Serang Syafrudin Janji Tahun 2024 Stunting di Kota Serang Turun Dibawah 5 Persen

SketsaIndonesia.co.id, Serang – Wali Kota Serang Syafrudin berjanji percepatan penanganan stunting di Kota Serang turun dibawah 5 persen.

Percepatan penurunan stunting di Kota Serang tersebut dikatakan Wali Kota Serang Syafrudin saat menghadiri kegiatan roadshow daring bersama Menko PMK, di Comand center Diskominfo Kota Serang, Jum’at 3 Februari 2023.

Wali Kota Serang Syafrudin juga menyampaikan, dari jumlah penduduk kota serang yang berjumlah 721.000, preverensi stunting di Kota Serang berada di angka 23,8 persen.

“Itu didapat berdasarkan hasil survey yang berstatus gizi atau studi status gizi indonesia (SSGI) pada tahun 2022,” jelas Wali Kota Serang Syafrudin.

“Sementara berdasarkan dengan studi yang dihasilkan Elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis melasyarakat (EPPGBM) angka stunting di kota serang hanya berada diangka 4,32 persen ini ada perbedaan karna survey pusat dan daerah itu ada perbedaan,” lanjutnya.

Wali Kota Serang Syafrudin juga menambahkan sebagai bentuk mencegah pertumbuhan stunting, Pemkot Serang juga turut melakukan pembekalan dari sebelum masa pernikahan hingga mengandung dan melahirkan.

“Dari mulai sebelum pernikahan sudah diberikan bekal selama 3 bulan selama mengandung, kemudian setelah melahirkan kami sudah memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama diusia kandungan dari satu bulan sampai melahirkan kemudian diusia melahirkan kita kontrol terus,” katanya.

Ia juga menambahkan beberapa kendala yang dialami penurunan stunting di Kota Serang pada saat ini adalah pola hidup masyarakat yang rendah dan kesadaran terhadap kebersihan yang kurang.

“Dari sisi konsumsi makanan ibu hamil itu sangat berpengaruh, faktor lingkungan kekumuhan sanitasi dan air bersih juga menjadi salah satu penyebab,” jelasnya.

Adapun sesuai dengan arahan Presiden RI, Pemkot Serang turut menargetkan ditahun 2024, kasus stunting kota serang dapat turun dibawah 5 Persen

“Pada tahun 2024 ini mudah-mudahan bisa ada penurunan, bukan tuntas ya, karena dari 24 persen ini tingkat nasional arahan Presiden di tahun 2024 itu sekitar 14 persen kalau Kota Serang mungkin bisa ditargetkan dibawah 5 persen,” katanya.

Selain itu, terkait penghapusan tingkat kemiskinan di Kota Serang, sebanyak 47.910 penduduk atau sekitar 6,79 persen yang terdeteksi kendalanya belum memperoleh program perlindungan sosial, tidak seluruhnya belum memperoleh, karena terdapat beberapa persen masyarakat yang berstatus miskin atau rentan sudah memperoleh bantuan sosial tersebut.

“Yang belum memperoleh program perlindungan sosial ini sebenarnya tidak keseluruhan karena ada yang sudah mendapat dan memang ada juga yang belum” ungkap syafrudin.

Namun terkait penghapusan tersebut, pemerintah sudah memberikan beberapa bantuan usaha, bantuan rumah layak huni dan beberapa program lain yang sudah disalurkan melalui Dinas sosial Kota Serang.

Sementara itu, Asda III Kota Serang, Yudi Suryadi menambahkan berkaitan dengan program stunting yang ada di kecamatan dengan membuat beberapa kegiatannya yang berkaitan dengan penurunan stunting,

“Mungkin nanti kita harus buka kegiatannya, kebetulan untuk tahun 2023 karena ini di awal ada upaya Pemda bukan hanya dinas terkait yang bekerja tapi juga kita libatkan kecamatan dan kelurahan dalam rangka mengentaskan supaya mempercepat proses penurunan stunting,” ucap Yudi.

Yudi berharap dari beberapa program yang dilakukan tiap kecamatan di Kota Serang tersebut dapat berbeda setiap kegiatannya berbeda, agar tiap permasalahan kebutuhan diwilayah masing-masing dapat segera teratasi.

“Nanti banyak dari kecamatan salah satunya pemberian makanan tambahan yang diberikan oleh kecamatan, nanti juga ada di beberapa kecamatan lain apakah sama atau berbeda,” tambahnya.

Selain itu, yudi juga menuturkan terkait keberadaan posyandu, yang menjadi prioritas utama beberapa program ditiap kecamatan, karena posyandu menjadi garda terdepan dalam rangka menyelenggarakan program penurunan stunting.

“Karena dari posyandu itu bisa tercatat berapa ibu menyusui, ibu hamil, dari mulai sana, sehingga mereka yang tau persis dengan apa yang ada di lapangan,” katanya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *