SketsaIndonesia.co.id, Serang – Konsep dan pemikiran-pemikiran yang kuat sangat diperlukan dalam pembangunan Provinsi Banten. Hal itu bisa didapatkan melalui kegiatan nasional dan global sehingga mampu meningkatkan eksistensi Provinsi Banten itu sendiri.
Demikian disampaikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Banten ketika memberikan sambutan dalam kegiatan pelepasan utusan Muktamar dan Tanwir Muhammadiyah dan Aisyiah Ke-48, di Gedung Pendopo, KP3B, Curug, Kota Serang, (Rabu, 16/11/2022).
“Dengan mengimplementasikan konsep kesepakatan yang dihasilkan di muktamar, sekecil apapun itu konsepnya kita usahakan untuk membangun Banten,” jelasnya.
Dengan mengikuti kegiatan Nasional ini, Al Muktabar berharap para utusan mampu mengedepankan penanganan teknis guna mewujudkan kemajuan dan kemandirian Provinsi Banten.
“Semoga dengan kegiatan ini mandatori tugas untuk pembangunan Banten bisa terstruktur kembali,” jelasnya.
Al Muktabar juga menyampaikan, sebagai organisasi pergerakan yang selalu memberikan sumbangsih besar di berbagai sektor, Muhammadiyah dan Aisyiyah ini juga diharapkan mampu menjawab tantangan zaman menuju tatanan kehidupan umat yang lebih baik.
“Saya berharap pula agar warga dan keluarga besar Muhammadiyah bisa melakukan revitalisasi nilai keagamaan sebagai landasan untuk mewujudkan tatanan kehidupan,” katanya.
Dengan jumlah 83 peserta yang mengikuti kegiatan Muktamar dan Tanwir di Solo ini, ketua Muhammadiyah Provinsi Banten Syamsuddin menyampaikan kegiatan yang diikuti merupakan salah satu kontribusi dalam pembangunan umat di Provinsi Banten.
“Banyak hal yang bersinergi dengan program-program pembangunan. Dan kami salah satunya melalui kegiatan ini,” jelasnya.
“Dan saya yakin dengan konsep serta pemikiran dari para utusan nanti mampu menghasilkan keputusan dan situasi yang bisa dijadikan pondasi dalam membangun banten ini,” lanjutnya.
Selain itu, pimpinan wilayah Aisiyiyah Banten Ima Ni’mah mengatakan kegiatan yang berlangsung dari tanggal 18 s.d 20 November 2022 ini tidak hanya menjalin silaturahmi nasional. Kegiatan muktamar ini juga memiliki rangkaian kegiatan dalam membahas isu-isu strategis sehingga bisa dijadikan landasan dalam pembentukan program kerja.
“Isu-isu itu bisa saja mulai dari isu pendidikan, kesehatan dan ketenagakerjaan. Sehingga organisasi ini bisa berjalan dengan baik,” jelasnya.
Menurutnya, beberapa program kerja Muhammadiyah dan Aisyiyah ini sinergi dengan Pemerintah Provinsi Banten sebagai kontribusi dalam mensejahterakan masyarakat.
“Saya harap program yang berkolaborasi dengan Pemerintah ini tidak hanya berupa tekstual saja namun bisa menjadi landasan dan sumber nilai dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.(**)